Laman

Senin, 05 Desember 2011

Oral Seks Beresiko Tularkan HIV/AIDS

Meski Human imunodeficiency virus (HIV) juga ditemukan dalam air ludah, tetapi jumlahnya sangat sedikit untuk bisa menyebabkan infeksi. Sampai saat ini belum ditemukan kasus penularan melalui air ludah. Akan tetapi seks oral yang dilakukan dalam kondisi lesi (luka) di mulut mesti diwaspadai. "Jika mulut sariawan atau sedang mengalami jenis luka lainnya lalu terjadi seks oral maka penyebaran virus mungkin terjadi, termasuk penularan HIV/AIDS, meski risikonya hanya 5 persen," kata dr.Boyke Dian Nugraha, Sp.OG dalam acara pengumuman hasil survei global mengenai perilaku seksual yang diadakan Durex di Jakarta (30/11).

Ia menjelaskan, selain kontak mulut dengan alat kelamin, ciuman mulut pun beresiko menularkan penyakit jika ada lesi di sekitar mulut sampai kerongkongan. "Apalagi kalau jenis ciumannya dalam seperti french kiss," imbuhnya.

Hubungan seksual, baik melalui anal, oral, atau genital, yang dilakukan tanpa menggunakan kondom dengan orang yang kemungkinan terinfeksi HIV berpotensi tinggi menularkan HIV/AIDS.. Dalam hal ini, menurut Boyke resiko penularannya sekitar 70 hingga 80 persen.

Sedangkan jarum suntik memiliki resiko penularan sebesar 10 hingga 20 persen, dan sisanya adalah penularan dari ibu kepada janinnya. "Karena resikonya paling kecil, ibu yang mengidap HIV/AIDS masih bisa minum obat atau diinseminasi sehingga anaknya tidak tertular," tutup dokter Boyke

Jumat, 04 November 2011

Obat Alami untuk Penyakit Sifilis / Herpes

Banyak dokter akan menyatakan bahwa tidak ada hal seperti obat alami untuk sifilis. Bahkan, mereka yang memiliki penyakit dan bersedia untuk mempertimbangkan obat alternatif menemukan bahwa tidak hanya ada obat, tetapi hasil untuk solusi alami lebih baik dari hasil yang diperoleh dengan pengobatan farmasi khas. Hidup dengan pengobatan pengobatan alternatif adalah pendekatan kesehatan yang mengubah prognosis penyakit, bahkan untuk jangka panjang penderita.

Menggunakan antibiotik seperti yang disarankan oleh komunitas medis menekan gejala. Beberapa obat-obatan antibiotik termasuk penisilin, doxycyclin, klindamisin, tetrasiklin rifampisin atau. Dengan kunjungan ke praktisi kesehatan alami, obat yang sama sekali berbeda di alam.

Jenis tertentu bakteri, spirochetes dikenal sebagai Treponema pallidum adalah penyebab langsung dari penyakit. Hal ini hampir selalu ditularkan melalui kontak seksual langsung. Berlawanan dengan beberapa mitos populer, tidak menyebar melalui kontak dengan benda-benda yang terinfeksi, seperti kursi toilet. Bakteri mati ketika mengering, sehingga siklus hidup sangat pendek pada permukaan kering. Seorang wanita yang terinfeksi beberapa menularkan infeksi tersebut kepada janin dalam kandungan.

Seks tanpa kondom hampir selalu penyebab penyakit. Sifilis adalah salah satu PMS atau penyakit menular seksual yang individu dapat kontrak. Risiko tinggi untuk kehamilan yang tidak direncanakan juga. Mempraktekkan seks yang aman adalah ide yang cerdas untuk menghindari risiko penyakit yang secara signifikan dapat berdampak sisa hidup Anda, serta kehidupan bayi Anda dan pasangan Anda atau pasangan.

Ada tiga tahap untuk penyakit. Hal ini membuatnya sangat sulit untuk mendiagnosa. Sifilis telah berjudul “The peniru Besar” karena gejala dapat mirip dengan beberapa kondisi lain, terutama pada tahap kedua dan ketiga. Tahap pertama terdiri dari lesi kecil atau benjolan. Ini biasanya muncul sekitar dua sampai empat minggu setelah kontak. Kelenjar getah bening menjadi menyakitkan dan bengkak.

Ketika kondisi berkembang ke tahap kedua, lesi menghilang, hanya untuk digantikan oleh satu atau lebih masalah kesehatan. Ini mungkin membingungkan untuk mendiagnosa karena mereka meniru penyakit lain. Karena gejala tidak mungkin panggilan untuk diagnosis yang akurat, pengobatan diperlukan mungkin tertunda. Tahap ketiga dapat waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Pada saat ini, bakteri telah menyebar ke sistem peredaran darah dan saraf serta hati. Perkembangan ini terus memburuk dengan kematian berikut degenerasi menghancurkan kesehatan baik mental dan fisik.

Obat alami terbaik untuk STD adalah untuk membangun sistem kekebalan tubuh sehingga dapat melawan bakteri. Ini strain tertentu dari bakteri ini dikenal karena kemampuannya untuk menjadi resisten terhadap antibiotik bahkan yang paling kuat. Ada beberapa produk unggulan dalam industri kesehatan suplemen yang dirancang untuk meningkatkan kekebalan dan membangun pertahanan tubuh.

Orang mencari obat alami untuk sifilis tidak perlu khawatir tentang reaksi terhadap antibiotik yang kuat. Satu solusi yang ditawarkan oleh otoritas kesehatan alami yang lembut, namun efektif. Membangun pertahanan tubuh sendiri akan membantu untuk melawan bakteri dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan pada waktu yang sama.

Accurate Health Center merupakan pusat pengobatan akupunktur di kota Medan dapat membantu anda melakukan pengobatan akupunktur untuk menyembuhkan penyakit. Pengobatan Accurate Health Center tergolong lengkap dari segi pengobatan tradisional, seperti terapi akupunktur, terapi pijat pengobatan, terapi bekam, fisioterapi, refleksi terapi dan ramuan-ramuan obat tradisional yang cukup efektif. Alamiah dan tanpa efek samping.

Hubungi Accurate Health Center Medan.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

Website : http://www.accuratehealth.blogspot.com

Jumat, 14 Oktober 2011

HERPES GENITALIS : PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Herpes genital merupakan penyakit infeksi akut pada genital dengan gambaran khas berupa vesikel berkelompok pada dasar eritematosa, dan cenderung bersifat rekuren. Umumnya disebabkan oleh herpes simpleks virus tipe 2 (HSV-2), tetapi sebagian kecil dapat pula oleh tipe 1.

Herpes genitalis merupakan infeksi pada genital dengan gejala khas berupa vesikel yang berkelompok dengan dasar eritem bersifat rekuren. Herpes genitalis terjadi pada alat genital dan sekitarnya (bokong, daerah anal dan paha). Ada dua macam tipe HSV yaitu : HSV-1 dan HSV-2 dan keduanya dapat menyebabkan herpes genital. Infeksi HSV-2 sering ditularkan melalui hubungan seks dan dapat menyebabkan rekurensi dan ulserasi genital yang nyeri. Tipe 1 biasanya mengenai mulut dan tipe 2 mengenai daerah genital.

HSV dapat menimbulkan serangkaian penyakit, mulai dari ginggivostomatitis sampai keratokonjungtivitis, ensefalitis, penyakit kelamin dan infeksi pada neonatus. Komplikasi tersebut menjadi bahan pemikiran dan perhatian dari beberapa ahli, seperti : ahli penyakit kulit dan kelamin, ahli kandungan, ahli mikrobiologi dan lain sebagainya. Infeksi primer oleh HSV lebih berat dan mempunyai riwayat yang berbeda dengan infeksi rekuren. Setelah terjadinya infeksi primer virus mengalami masa laten atau stadium dorman, dan infeksi rekuren disebabkan oleh reaktivasi virus dorman ini yang kemudian menimbulkan kelainan pada kulit. Infeksi herpes simpleks fasial-oral rekuren atau herpes labialis dikenali sebagai fever blister atau cold sore dan ditemukan pada 25-40% dari penderita Amerika yang telah terinfeksi. Herpes simpleks fasial-oral biasanya sembuh sendiri. Tetapi pada penderita dengan imunitas yang rendah, dapat ditemukan lesi berat dan luas berupa ulkus yang nyeri pada mulut dan esofagus.

Perjalanan Penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan. Umumnya kelainan klinis/keluhan utama adalah timbulnya sekumpulan vesikel pada kulit atau mukosa dengan rasa terbakar dan gatal pada tempat lesi, kadang-kadang disertai gejala konstitusi seperti malaise, demam, dan nyeri otot.

Diagnosis herpes genital secara klinis ditegakkan dengan adanya gejala khas berupa vesikel berkelompok dengan dasar eritem dan bersifat rekuren. Diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisisk jika gejalanya khas dan pemeriksaan laboratorium.
Pengobatan dari herpes genital secara umum bisa dengan menjaga kebersihan lokal, menghindari trauma atau faktor pencetus. Adapun obat-obat yang dapat menangani herpes genital adalah asiklovir, valasiklovir, famsiklovir.

Prognosis akan lebih baik seiring dengan meningkatnya usia seperti pada orang dewasa.

Kematian oleh infeksi HSV jarang terjadi. Infeksi inisial dini yang segera diobati mempunyai prognosis lebih baik, sedangkan infeksi rekuren hanya dapat dibatasi frekuensi kambuhnya. Pada orang dengan gangguan imunitas, misalnya penyakit-penyakit dengan tumor di sistem retikuloendotelial, pengobatan dengan imunosupresan yang lama, menyebabkan infeksi ini dapat menyebar ke alat-alat dalam dan fatal. Prognosis akan lebih baik seiring dengan meningkatnya usia seperti pada orang dewasa. Terapi antivirus efektif menurunkan manifestasi klinis herpes genitalis.

Herpes Genitalis adalah suatu penyakit menular seksual di daerah kelamin, kulit di sekeliling rektum atau daerah di sekitarnya yang disebabkan oleh virus herpes simpleks.

Penyebabnya adalah virus herpes simpleks.

Ada 2 jenis virus herpes simpleks yaitu HSV-1 dan HSV-2.
HSV-2 biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, sedangkan HSV-1 biasanya menginfeksi mulut. Kedua jenis virus herpes simpleks tersebut bisa menginfeksi kelamin, kulit di sekeliling rektum atau tangan (terutama bantalan kuku) dan bisa ditularkan ke bagian tubuh lainnya (misalnya permukaan mata).

Luka herpes biasanya tidak terinfeksi oleh bakteri, tetapi beberapa penderita juga memiliki organisme lainnya pada luka tersebut yang ditularkan secara seksual (misalnya sifilis atau cangkroid).

Kejadian penyakit ini sangat cepat akhir-akhir ini. Penyakit ini tak dapat diberantas secara tuntas dan sering kumat-kumatan, dan dapat menimbulkan komplikasi pada saat hamil dan persalinan. Herpes genitalis disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 dan tipe 2.

  • tipe 1 : keganasan rendah, menyerang terutama sekitar mulut
  • tipe 2 : ganas, menyerang alat kelamin
  • penyebab : virus Herpes Simpleks
  • perantara : manusia, bahan yang tercemar virus
  • tempat virus keluar : penis, vagina, anus, mulut
  • cara penularan : kontak langsung
  • tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut

Pada wanita penyakit ini biasanya tanpa gejala, tapi dapat menularkan penyakit. Penularan hampir selalu terjadi melalui hubungan seksual. masa inkubasi 3-5 hari, kemudian pada daerah kemaluan timbul gerombolan vesikel, di atas kulit kemerahan dan dirasakan nyeri, bila pecah meninggalkan bekas. Sering disertai pembesaran kelenjar yang nyeri. Penyakit sembuh dalam 2-3 minggu. Penyakit sering kumat, timbul pada tempat yang sama dan biasanya lebih ringan dari gejala infeksi pertama. Faktor yang mempengaruhi kekambuhan biasanya adalah kelelahan fisik dan stress mental, atau infeksi sistemik lainnya. Hubungan seksual yang berlebihan dengan banyak pasangan meningkatkan kemungkinan berhubungan dengan orang yang sudah kena. Komplikasi pada wanita hamil dapat ditularkan melalui ari-ari atau pada saat melahirkan, dapat menyebabkan keguguran, kematian janin atau cacad permanen. Di samping itu, dapat pula menyebabkan kanker serviks.

Gejala awalnya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi.
Gejala awal biasanya berupa gatal, kesemutann dan sakit. Lalu akan muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka yang melingkar. Luka yang terbentuk biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng.

Penderita bisa mengalami kesulitan dalam berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri.
Luka akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut.

Kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar.
Gejala awal ini sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibandingkan gejala berikutnya dan mungkin disertai dengan demam dan tidak enak badan.

Pada pria, lepuhan dan luka bisa terbentuk di setiap bagian penis, termasuk kulit depan pada penis yang tidak disunat. Pada wanita, lepuhan dan luka bisa terbentuk di vulva dan leher rahim. Jika penderita melakukan hubungan seksual melalui anus, maka lepuhan dan luka bisa terbentuk di sekitar anus atau di dalam rektum.

Pada penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita infeksi HIV), luka herpes bisa sangat berat, menyebar ke bagian tubuh lainnya, menetap selama beberapa minggu atau lebih dan resisten terhadap pengobatan dengan asiklovir.

Gejala-gejalanya cenderung kambuh kembali di daerah yang sama atau di sekitarnya, karena virus menetap di saraf panggul terdekat dan kembali aktif untuk kembali menginfeksi kulit.
HSV-2 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf panggul. HSV-1 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf wajah dan menyebabkan fever blister atau herpes labialis. Tetapi kedua virus bisa menimbulkan penyakit di kedua daerah tersebut.
Infeksi awal oleh salah satu virus akan memberikan kekebalan parsial terhadap virus lainnya, sehingga gejala dari virus kedua tidak terlalu berat.

Infeksi awal dari 63% HSV-2 dan 37% HSV-1 adalah asimptomatik. Simptom dari infeksi awal (saat inisial episode berlangsung pada saat infeksi awal) simptom khas muncul antara 3 hingga 9 hari setelah infeksi, meskipun infeksi asimptomatik berlangsung perlahan dalam tahun pertama setelah diagnosa di lakukan pada sekitar 15% kasus HSV-2. Inisial episode yang juga merupakan infeksi primer dapat berlangsung menjadi lebih berat. Infeksi HSV-1 dan HSV-2 agak susah dibedakan.

Tanda utama dari genital herpes adalah luka di sekitar vagina, penis, atau di daerah anus. Kadang-kadang luka dari herpes genital muncul di skrotum, bokong atau paha. Luka dapat muncul sekitar 4-7 hari setelah infeksi.

Gejala dari herpes disebut juga outbreaks, muncul dalam dua minggu setelah orang terinfeksi dan dapat saja berlangsung untuk beberapa minggu. Adapun gejalanya sebagai berikut :
- Nyeri dan disuria
- Uretral dan vaginal discharge
- Gejala sistemik (malaise, demam, mialgia, sakit kepala)
- Limfadenopati yang nyeri pada daerah inguinal
- Nyeri pada rektum, tenesmus

Tanda :
- Eritem, vesikel, pustul, ulserasi multipel, erosi, lesi dengan krusta tergantung pada tingkat infeksi.
- Limfadenopati inguinal
- Faringitis
- Cervisitis

a. Herpes genital primer
Infeksi primer biasanya terjadi seminggu setelah hubungan seksual (termasuk hubungan oral atau anal). Tetapi lebih banyak terjadi setelah interval yang lama dan biasanya setengah dari kasus tidak menampakkan gejala. Erupsi dapat didahului dengan gejala prodormal, yang menyebabkan salah diagnosis sebagai influenza. Lesi berupa papul kecil dengan dasar eritem dan berkembang menjadi vesikel dan cepat membentuk erosi superfisial atau ulkus yang tidak nyeri, lebih sering pada glans penis, preputium, dan frenulum, korpus penis lebih jarang terlihat

b. Herpes genital rekuren
Setelah terjadinya infeksi primer klinis atau subklinis, pada suatu waktu bila ada faktor pencetus, virus akan menjalani reaktivasi dan multiplikasi kembali sehingga terjadilah lagi rekuren, pada saat itu di dalam hospes sudah ada antibodi spesifik sehingga kelainan yang timbul dan gejala tidak seberat infeksi primer. Faktor pencetus antara lain: trauma, koitus yang berlebihan, demam, gangguan pencernaan, kelelahan, makanan yang merangsang, alkohol, dan beberapa kasus sukar diketahui penyebabnya. Pada sebagian besar orang, virus dapat menjadi aktif dan menyebabkan outbreaks beberapa kali dalam setahun. HSV berdiam dalam sel saraf di tubuh kita, ketika virus terpicu untuk aktif, maka akan bergerak dari saraf ke kulit kita. Lalu memperbanyak diri dan dapat timbul luka di tempat terjadinya outbreaks.

Mengenai gambaran klinis dari herpes progenitalis : gejaia klinis herpes progenital dapat ringan sampai berat tergantung dari stadium penyakit dan imunitas dari pejamu. Stadium penyakit meliputi :

Infeksi primer, stadium laten, replikasi virus, stadium rekuren.

Manifestasi klinik dari infeksi HSV tergantung pada tempat infeksi, dan status imunitas host. Infeksi primer dengan HSV berkembang pada orang yang belum punya kekebalan sebelumnya terhadap HSV-1 atau HSV -2, yang biasanya menjadi lebih berat, dengan gejala dan tanda sistemik dan sering menyebabkan komplikasi.

Berbagai macam manifestasi klinis:
1. infeksi oro-fasial
2. infeksi genital
3. infeksi kulit lainnya
4. infeksi okular
5. kelainan neurologist
6. penurunan imunitas
7. herpes neonatal

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan laboratorium yang paling sederhana adalah Tes Tzank diwarnai dengan pengecatan giemsa atau wright, akan terlihat sel raksasa berinti banyak. Sensitifitas dan spesifitas pemeriksaan ini umumnya rendah. Cara pemeriksaan laboratorium yang lain adalah sebagai berikut.

A. Histopatologis
Vesikel herpes simpleks terletak intraepidermal, epidermis yang terpengaruh dan inflamasi pada dermis menjadi infiltrat dengan leukosit dan eksudat sereus yang merupakan kumpulan sel yang terakumulasi di dalam stratum korneum membentuk vesikel.
B. Pemeriksaan serologis ( ELISA dan Tes POCK )

Beberapa pemeriksaan serologis yang digunakan:
1. ELISA mendeteksi adanya antibodi HSV-1 dan HSV-2.
2. Tes POCK untuk HSV-2 yang sekarang mempunyai sensitivitas yang tinggi.

C. Kultur virus

Kultur virus yang diperoleh dari spesimen pada lesi yang dicurigai masih merupakan prosedur pilihan yang merupakan gold standard pada stadium awal infeksi. Bahan pemeriksaan diambil dari lesi mukokutaneus pada stadium awal (vesikel atau pustul), hasilnya lebih baik dari pada bila diambil dari lesi ulkus atau krusta. Pada herpes genitalis rekuren hasil kultur cepat menjadi negatif, biasanya hari keempat timbulnya lesi, ini terjadi karena kurangnya pelepasan virus, perubahan imun virus yang cepat, teknik yang kurang tepat atau keterlambatan memproses sampel. Jika titer dalam spesimen cukup tinggi, maka hasil positif dapat terlihat dalam waktu 24-48 jam.

DIAGNOSIS

Secara klinis ditegakkan dengan adanya gejala khas berupa vesikel berkelompok dengan dasar eritem dan bersifat rekuren. Gejala dan tanda dihubungkan dengan HSV-2. diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisis jika gejalanya khas dan melalui pengambilan contoh dari luka (lesi) dan dilakukan pemeriksaan laboratorium. Tes darah yang mendeteksi HSV-1 dan HSV-2 dapat menolong meskipun hasilnya tidak terlalu memuaskan. Virus kadangkala, namun tak selalu, dapat dideteksi lewat tes laboratorium yaitu kultur. Kultur dikerjakan dengan menggunakan swab untuk memperoleh material yang akan dipelajari dari luka yang dicurigai sebagai herpes.

Pada stadium dini erupsi vesikel sangat khas, akan tetapi pada stadium yang lanjut tidak khas lagi, penderita harus dideteksi dengan kemungkinan penyakit lain, termasuk chancroid dan kandidiasis. Konfirmasi virus dapat dilakukan melalui mikroskop elektron atau kultur jaringan. Komplikasi yang timbul pada penyakit herpes genitalis anatara lain neuralgia, retensi urine, meningitis aseptik dan infeksi anal. Sedangkan komplikasi herpes genitalis pada kehamilan dapat menyebabkan abortus pada kehamilan trimester pertama, partus prematur dan pertumbuhan janin terhambat pada trimester kedua kehamilan dan pada neonatus dapat terjadi lesi kulit, ensefalitis, makrosefali dankeratokonjungtivitis. Herpes genital primer HSV 2 dan infeksi HSV-1 ditandai oleh kekerapan gejala lokal dan sistemik prolong. Demam, sakit kepala, malaise, dan mialgia dilaporkan mendekati 40 % dari kaum pria dan 70% dari wanita dengan penyakit HSV-2 primer. Berbeda dengan infeksi genital episode pertama, gejala, tanda dan lokasi anatomi infeksi rekuren terlokalisir pada genital

PENGOBATAN

  • Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes genitalis, tetapi pengobatan bisa memperpendek lamanya serangan.
  • Jumlah serangan bisa dikurangi dengan terus menerus mengkonsumsi obat anti-virus dosis rendah. Pengobatan akan efektif jika dimulai sedini mungkin, biasanya 2 hari setelah timbulnya gejala.
    Asikovir atau obat anti-virus lainnya bisa diberikan dalam bentuk sediaan oral atau krim untuk dioleskan langsung ke luka herpes.
  • Obat ini mengurangi jumlah virus yang hidup di dalam luka sehingga mengurangi resiko penularan. Obat ini juga bisa meringankan gejala pada fase awal. Tetapi pengobatan dini pada serangan pertama tidak dapat mencegah kambuhnya penyakit ini.’
  • Sampai sekarang belum ada obat yang memuaskan untuk terapi herpes genitalis, namun pengobatan secara umum perlu diperhatikan, seperti :
    - menjaga kebersihan lokal
    - menghindari trauma atau faktor pencetus.
  • Penggunaan idoxuridine mengobati lesi herpes simpleks secara lokal sebesar 5% sampai 40% dalam dimethyl sulphoxide sangat bermanfaat. Namun, pengobatan ini memiliki beberapa efek samping, di antaranya pasien akan mengalami rasa nyeri hebat, maserasi kulit dapat juga terjadi.
  • Meskipun tidak ada obat herpes genital, penyediaan layanan kesehatan anda akan meresepkan obat anti viral untuk menangani gejala dan membantu mencegah terjadinya outbreaks. Hal ini akan mengurangi resiko menularnya herpes pada partner seksual. Obat-obatan untuk menangani herpes genital adalah :
    - Asiklovir (Zovirus)
    - Famsiklovir
    - Valasiklovir (Valtres)
  • Asiklovir
    Pada infeksi HVS genitalis primer, asiklovir intravena (5 mg/kg BB/8 jam selama 5 hari), asiklovir oral 200 mg (5 kali/hari saelama 10-14 hari) dan asiklovir topikal (5% dalam salf propilen glikol) dsapat mengurangi lamanya gejala dan ekskresi virus serta mempercepat penyembuhan.(4,5)
  • Valasiklovir
    Valasiklovir adalah suatu ester dari asiklovir yang secara cepat dan hampir lengkap berubah menjadi asiklovir oleh enzim hepar dan meningkatkan bioavaibilitas asiklovir sampai 54%.oleh karena itu dosis oral 1000 mg valasiklovir menghasilkan kadar obat dalam darah yang sama dengan asiklovir intravena. Valasiklovir 1000 mg telah dibandingkan asiklovir 200 mg 5 kali sehari selama 10 hari untuk terapi herpes genitalis episode awal.
  • Famsiklovir
    Adalah jenis pensiklovir, suatu analog nukleosida yang efektif menghambat replikasi HSV-1 dan HSV-2. Sama dengan asiklovir, pensiklovir memerlukan timidin kinase virus untuk fosforilase menjadi monofosfat dan sering terjadi resistensi silang dengan asiklovir. Waktu paruh intrasel pensiklovir lebih panjang daripada asiklovir (>10 jam) sehingga memiliki potensi pemberian dosis satu kali sehari.
    Absorbsi peroral 70% dan dimetabolisme dengan cepat menjadi pensiklovir. Obat ini di metabolisme dengan baik.
  • Herpes genitalis adalah kondisi umum terjadi yang dapat membuat penderitanya tertekan. Pada penelitian in vitro serta penelitian in vivo, povidone iodine terbukti merupakan agen efektif melawan virus tersebut, mendapatkan hasil memuaskan secara klinis dari povidone iodine dalam larutan aqua untuk mengobati herpes genital.
  • CDC (Center For Disease Control and Prevention), merekomendasikan penanganan supresif bagi herpes genital untuk orang yang mengalami enam kali atau lebih outbreak per tahun.
  • Beberapa ahli kandungan mengambil sikap partus dengan cara sectio caesaria bila pada saat melahirkan diketahui ibu menderita infeksi ini. Tindakan ini sebaiknya dilakukan sebelum ketuban pecah atau paling lambat 6 jam setelah ketuban pecah. Pemakaian asiklovir pada ibu hamil tidak dianjurkan.
  • Sejauh ini pilihan sectio caesaria itu cukup tinggi dan studi yang dilakukan menggarisbawahi apakah penggunaan antiviral rutin efektif menurunkan herpes genital yang subklinis, namun

KOMPLIKASI

  • Infeksi herpes genital biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada orang dewasa. Pada sejumlah orang dengan sistem imunitasnya tidak bekerja baik, bisa terjadi outbreaks herpes genital yang bisa saja berlangsung parah dalam waktu yang lama. Orang dengan sistem imun yang normal bisa terjadi infeksi herpes pada mata yang disebut herpes okuler. Herpes okuler biasanya disebabkan oleh HSV-1 namun terkadang dapat juga disebabkan HSV-
  • Herpes dapat menyebabkan penyakit mata yang serius termasuk kebutaan.
    Wanita hamil yang menderita herpes dapat menginfeksi bayinya. Bayi yang lahir dengan herpes dapat meninggal atau mengalami gangguan pada otak, kulit atau mata. Bila pada kehamilan timbul herpes genital, hal ini perlu mendapat perhatian serius karena virus dapat melalui plasenta sampai ke sirkulasi fetal serta dapat menimbulkan kerusakan atau kematian pada janin. Infeksi neonatal mempunyai angka mortalitas 60%, separuh dari yang hidup menderita cacat neurologis atau kelainan pada mata.

PENCEGAHAN

  • Hingga saat ini tidak ada satupun bahan yang efektif mencegah HSV. Kondom dapat menurunkan transmisi penyakit, tetapi penularan masih dapat terjadi pada daerah yang tidak tertutup kondom ketika terjadi ekskresi virus. Spermatisida yang berisi surfaktan nonoxynol-9 menyebabkan HSV menjadi inaktif secara invitro. Di samping itu yang terbaik, jangan melakukan kontak oral genital pada keadaan dimana ada gejala atau ditemukan herpes oral.

Pencegahan

  • Mendeteksi kasus yang tidak diterapi, baik simtomatik atau asimptomatik.
  • Mendidik seseorang yang berisiko tinggi untuk mendapatkan herpes genitalis dan PMS lainnya untuk mengurangi transmisi penularan.
  • Mendiagnosis, konsul dan mengobati individu yang terinfeksi dan follow up dengan tepat.
  • Evaluasi, konsul dan mengobati pasangan seksual dari individu yang terinfeksi.
  • Skrining disertai diagnosis dini, konseling dan pengobatan sangat berperan dalam pencegahan.
Jika anda mempunyai keluhan infeksi jamur pada kelamin yang akut maupun kronis, Accurate Health Center Medan dapat membantu anda menyembuhkan penyakit tersebut melalui pengobatan tradisional, seperti akupunktur, refleksi kaki beserta ramuan obat tradisional. Aman dan tanpa efek samping. Penyakit akan disembuhkan melalui pengobatan tradisional dalam beberapa jangka waktu tertentu sampai akar-akarnya dan tidak akan kambuh kembali.

Hubungi Accurate Health Center Medan untuk penangananya.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

Website : http://www.accuratehealth.blogspot.com

Infeksi Jamur Kelamin ( Kandidiasis Genitalis)

DEFINISI
Kandidiasis Genitalis adalah sautu infeksi jamur pada vagina atau penis, biasanya dikenal sebagai thrush.

PENYEBAB
Jamur Candida albicans.

Jamur ini secara normal hidup di dalam kulit atau usus. Dari sini jamur bisa menyebar ke alat kelamin. Candida biasanya tidak ditularkan melalui hubungan seksual.

Kandidiasis genitalis lebih sering terjadi terutama karena meningkatnya pemakaian antibiotik, pil KB dan obat-obat lainnya yang menyebabkan perubahan suasana vagina sehingga memungkinkan pertumbuhan Candida.
Kandidiasis lebih sering ditemukan pada wanita hamil atau wanita dalam siklus menstruasi dan pada penderita kencing manis.
Selain itu, pemakaian obat (misalnya kortikosteroid atau kemoterapi untuk kanker) dan penyakit yang menekan sistem kekebalan (misalnya AIDS) juga mempermudah terjadinya penyakit ini.

GEJALA
Kandidiasis genitalis biasanya menyebabkan gatal atau iritasi pada vagina dan vulva dan bisa disertai pengeluaran sekret dari vagina. Iritasinya berat, tetapi sekretnya sedikit.
Vulva tampak kemerahan dan bengkak. Kulitnya kasar dan pecah-pecah. Dinding vagina biasanya tertutup oleh bahan seperti keju yang berwarna putih, tapi bisa juga tampak normal.

Pria biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala, tetapi pada ujung penis (glans penis) dan pada kulitnya (pada pira yang tidak disunat) bisa terjadi luka dan iritasi, terutama setelah melakukan hubungan seksual. Kadang-kadang keluar sedikit sekret dari penis.
Ujung penis dan kulitnya tampak merah, dengan keropeng kecil dan bisa tertutup oleh bahan seperti keju yang berwarna putih.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh bahan dari vagina atau penis.
Bisa juga dibuat biakan dari bahan tersebut.

PENGOBATAN

Pada wanita, pengobatan dilakukan melalui pencucian vagina dengan sabun dan air, mengeringkannya dengan handuk dan kemudian mengoleskan krim anti jamur.

Pada pria, penis (dan kulitnya pada laki-laki yang tidak disunat) harus dicuci dan dikeringkan sebelum diolesi dengan krim anti jamur.

Kadang-kadang wanita yang memakai pil KB harus menghentikan pemakaiannya untuk beberapa bulan, selama pengobatan kandidiasis vaginalis, karena bisa memperburuk infeksi.

Wanita yang tidak dapat menghindar dari resiko infeksi ini (misalnya pada gangguan sistem kekebalan atau pemakaian antibiotik jangka panjang), mungkin memerlukan obat anti jamur atau pengobatan pencegahan lainnya.

Jika anda mempunyai keluhan infeksi jamur pada kelamin yang akut maupun kronis, Accurate Health Center Medan dapat membantu anda menyembuhkan penyakit tersebut melalui pengobatan tradisional, seperti akupunktur, refleksi kaki beserta ramuan obat tradisional. Aman dan tanpa efek samping.

Hubungi Accurate Health Center Medan untuk penangananya.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

Website : http://www.accuratehealth.blogspot.com

Kamis, 03 Maret 2011

Penyakit Kulit Kelamin Sifilis

Penyakit kulit kelamin sifilis merupakan salah satu penyakit berbahaya. Sifilis mempunyai sejarah panjang. Kaum gay dan homoseksual memiliki risiko besar terjangkiti penyakit kulit kelamin ini. Apa dan bagaimana sifilis sebenarnya? Berikut uraian penyakit yang punya nama lain raja singa tersebut.

Asal Muasal Sifilis

Konon, nama sifilis berasal dari sebuah sajak bernama sama yang ditulis oleh Fracastoro pada 1530. Fracastoro adalah dokter yang pernah hidup di Verona, Italia. Sajaknya berkisah tentang penggembala babi bernama Sifilis yang dikutuk oleh Dewa Apollo. Gejala-gejala penyakit tersebut sangat mirip dengan gejala suatu penyakit yang tengah melanda Italia pada masa itu sehingga orang awam menamakan penyakit tersebut sifilis.

Ada dugaan bahwa para awak Columbuslah yang membawa penyakit kulit kelamin sifilis masuk ke Eropa. Sejumlah ahli di Kanada serta Amerika Serikat melakukan anilisis dan penelitian dengan mencermati sejarah evolusioner bakteri penyebab penyakit kulit kelamin sifilis dengan metode genetika molekular.

Sejumlah kasus epidemik penyakit kulit kelamin sifilis pertama muncul di Eropa pada 1495 atau dua tahun setelah ekspedisi Columbus mengarungi Samudera Atlantik berakhir. Penyakit kulit kelamin sifilis tersebut menjangkiti sebagian besar pasukan Prancis. Namun, dugaan itu masih diperdebatkan dan belum menemukan titik terang.

Penyebab Sifilis

Penyebab sifilis adalah bakteri dari famili spirochaetaceae bernama treponema 9. Ukurannya sangat kecil dan memiliki kemampuan hidup serta berkembang biak di hampir setiap bagian tubuh manusia. Bakteri tersebut dapat pindah dari orang yang telah terinfeksi bakteri ke orang sehat karena hubungan seksual berlainan jenis (heteroseksual) serta hubungan sesama jenis (homoseksual) juga oral seks.

Ibu yang mengidap sifilis juga dapat menularkan sifilis pada janinnya. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena sifilis tidak akan menyebar dari handuk, kloset, dan pegangan pintu yang dipakai penderita sifilis.

Gejala Sifilis

Gejala-gejala yang timbul jika terkena penyakit ini adalah benjolan-benjolan di sekitar alat kelamin. Timbulnya benjolan sering pula disertai pusing-pusing dan rasa nyeri pada tulang, mirip seperti gejala flu. Anehnya, gejala-gejala yang timbul ini dapat menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Sifilis dapat dikatakan sebagai musuh dalam selimut karena selama jangka waktu 2-3 tahun pertama tidak akan menampakkan gejala mengkhawatirkan. Namun, setelah 5-10, sifilis baru akan memperlihatkan keganasannya dengan menyerang sistem saraf, pembuluh darah, dan jantung.

Cara Pengobatan

Antibiotik dapat menghentikan aktivitas bakteri penyebab penyakit kulit kelamin sifilis. Namun, penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Maka dari itu, ketika gejala sifilis muncul, ada baiknya keluarga atau penderita langsung memeriksakan diri ke rumah sakit atau klinik dokter kulit dan kelamin agar mendapat pengobatan lebih maksimal.

Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Tidak melakukan hubungan seks bebas, apalagi hubungan seks sesama jenis. Bagi para homoseksual, meskipun tidak melakukan hubungan kelamin, oral seks juga berisiko besar untuk menularkan penyakit kulit kelamin ini.

Infeksi Menular Seksual (IMS) menyebar cukup mengkhawatirkan di Indonesia. Baik jenis gonorchea maupun sifilis. Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual; tetapi, ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).

Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut “Peniru Besar” karena sering dikira penyakit lainnya. Data yang dilansir Departemen Kesehatan menunjukkan penderita sifilis mencapai 5.000 – 10.000 kasus per tahun. Sementara di Cina, laporan menunjukkan jumlah kasus yang dilaporkan naik dari 0,2 per 100.000 jiwa pada tahun 1993 menjadi 5,7 kasus per 100.000 jiwa pada tahun 2005. Di Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka sebenarnya diperkiran lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki.

Bila tidak terawat, sifilis dapat menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf, jantung, atau otak. Sifilis yang tak terawat dapat berakibat fatal. Orang yang memiliki kemungkinan terkena sifilis atau menemukan pasangan seks-nya mungkin terkena sifilis dianjurkan untuk segera menemui dokter secepat mungkin.

Ciri-ciri
Kuman penyebabnya disebut Treponema pallidum. Masa tanpa gejala berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita tidak memperhatikan hal ini.

Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental.

Ciri Pada Wanita dan Pria
Namun demikian bagaimana penyakit sifilis ini sesungguhnya? Mungkin sedikit uraian berikut ini bisa membantu Anda.

Sifilis atau yang disebut dengan ‘raja singa’ disebabkan oleh sejenis bakteri yang bernama treponema pallidum. Bakteri yang berasal dari famili spirochaetaceae ini, memiliki ukuran yang sangat kecil dan dapat hidup hampir di seluruh bagian tubuh. Spirochaeta penyebab sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang lain melalui hubungan genito-genital (kelamin-kelamin) maupun oro-genital (seks oral). Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan. Anda tidak dapat tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk WC.

Gambaran tentang penyakit sifilis seperti yang dikemukakan tersebut mungkin masih membuat Anda penasaran, karena wanita yang tidak tahu kalau suaminya sering ‘jajan‘ mungkin tidak menyadari kalau dirinya sudah mengidap penyakit sifilis.

Jadi uraian selanjutnya adalah mengenali gejala yang mungkin terjadi pada wanita, yang terurai dalam empat stadium berbeda.

Stadium satu. Stadium ini ditandai oleh munculnya luka yang kemerahan dan basah di daerah vagina, poros usus atau mulut. Luka ini disebut dengan chancre, dan muncul di tempat spirochaeta masuk ke tubuh seseorang untuk pertama kalinya. Pembengkakan kelenjar getah bening juga ditemukan selama stadium ini. Setelah beberapa minggu, chancre tersebut akan menghilang. Stadium ini merupakan stadium yang sangat menular.

Stadium dua. Kalau sifilis stadium satu tidak diobati, biasanya para penderita akan mengalami ruam, khususnya di telapak kaki dan tangan. Mereka juga dapat menemukan adanya luka-luka di bibir, mulut, tenggorokan, vagina dan dubur. Gejala-gejala yang mirip dengan flu, seperti demam dan pegal-pegal, mungkin juga dialami pada stadium ini. Stadium ini biasanya berlangsung selama satu sampai dua minggu.

Stadium tiga. Kalau sifilis stadium dua masih juga belum diobati, para penderitanya akan mengalami apa yang disebut dengan sifilis laten. Hal ini berarti bahwa semua gejala penyakit akan menghilang, namun penyakit tersebut sesungguhnya masih bersarang dalam tubuh, dan bakteri penyebabnya pun masih bergerak di seluruh tubuh. Sifilis laten ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun lamanya.

Stadium empat. Penyakit ini akhirnya dikenal sebagai sifilis tersier. Pada stadium ini, spirochaeta telah menyebar ke seluruh tubuh dan dapat merusak otak, jantung, batang otak dan tulang.

Sedangkan pada lelaki yang telah tertular oleh sifilis memiliki gejala-gejala yang mirip dengan apa yang dialami oleh seorang penderita wanita. Perbedaan utamanya ialah bahwa pada tahap pertama, chancre tersebut akan muncul di daerah penis. Dan pada tahap kedua, akan muncul luka-luka di daerah penis, mulut, tenggorokan dan dubur.

Orang yang telah tertular oleh spirochaeta penyebab sifilis dapat menemukan adanya chancre setelah tiga hari – tiga bulan bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh. Kalau sifilis stadium satu ini tidak diobati, tahap kedua penyakit ini dapat muncul kapan saja, mulai dari tiga sampai enam minggu setelah timbulnya chancre.

Sifilis dapat mempertinggi risiko terinfeksi HIV. Hal ini dikarenakan oleh lebih mudahnya virus HIV masuk ke dalam tubuh seseorang bila terdapat luka. Sifilis yang diderita juga akan sangat membahayakan kesehatan seseorang bila tidak diobati. Baik pada penderita lelaki maupun wanita, spirochaeta dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan rusaknya organ-organ vital yang sebagian besar tidak dapat dipulihkan. Sifilis pada ibu hamil yang tidak diobati, juga dapat menyebabkan terjadinya cacat lahir primer pada bayi yang ia kandung.

Pengobatan
Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Menurut statistik, perawatan dengan pil kurang efektif dibanding perawatan lainnya, karena pasien biasanya tidak menyelesaikan pengobatannya. Cara terlama dan masih efektif adalah dengan penyuntikan procaine penisilin di setiap pantat (procaine diikutkan untuk mengurangi rasa sakit); dosis harus diberikan setengah di setiap pantat karena bila dijadikan satu dosis akan menyebabkan rasa sakit. Cara lain adalah memberikan kapsul azithromycin lewat mulut (memiliki durasi yang lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin gagal karena ada beberapa jenis sifilis kebal terhadap azithromycin dan sekitar 10% kasus terjadi pada tahun 2004. Perawatan lain kurang efektif karena pasien diharuskan memakan pil beberapa kali per hari.

Perawat kesehatan profesional mengusulkan seks aman dilakukan dengan menggunakan kondom bila melakukan aktivitas seks, tapi tidak dapat menjamin sebagai penjaga yang pasti. Usul terbaik adalah pencegahan aktivitas seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin menular dan dengan orang berstatus penyakit negatif.

Seks Oral dan Sifilis
Banyak orang salah meyakini. Mereka pikir seks
oral aman. Padahal, hubungan seks dengan cara ini sudah terbukti bisa menularkan penyakit sifilis. Begitu laporan yang disiarkan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDCP) dalam Morbidity and Mortality Weekly Report. Ditambahkan, luka di mulut akibat sifilis, pada gilirannya semakin meningkatkan risiko terkena infeksi HIV.

“Mereka yang dalam jangka panjang tidak terikat hubungan monogami dan melakukan hubungan seks oral, sebaiknya tetap menggunakan pelindung, semisal kondom, untuk mengurangi risiko terkena penyakit seksual menular,” kata tim peneliti dari Chicago Department of Public Health yang dipimpin oleh Dr. C. Ciesielski.

Dalam pemantauan yang mereka lakukan, tim itu mendapati bahwa sifilis terus menyebar lewat seks oral. Pola penularan yang mereka pantau sangat berubah dalam periode tahun 1998 hingga 2002. Bila di tahun 1990-an sifilis hanya terjadi pada kaum heteroseksual, sejak 2001 jumlah pria yang melakukan hubungan seks dengan sesama pria tercatat hampir 60 persen.

Antara tahun 2000 hingga 2002 tim yang dipimpin Ciesielski juga mewawancarai mereka yang terkena sifilis. Hasilnya, lebih dari 14 persen kasus penularan sifilis terjadi melalui seks oral. Jumlah ini dlaporkan oleh 20 persen gay dan 7 persen pria dan wanita heteroseksual.

Angka itu belum termasuk penularan melalui seks oral yang mungkin terjadi pada saat yang bersangkutan juga melakukan hubungan badan. Bahayanya, orang dengan sifilis di mulut mungkin tidak memperlihatkan gejala. Luka di mulut lazim disalahmengerti sebagai sariawan atau herpes. Padahal, di dalam luka itu tersembunyi kuman penyebab sifilis.

Semua data ini menggarisbawahi perlunya edukasi pada mereka yang aktif secara seksual untuk menghindari sifilis.

Jika anda mempunyai keluhan penyakit sifilis pada kelamin yang akut maupun kronis, Accurate Health Center Medan dapat membantu anda menyembuhkan penyakit tersebut melalui pengobatan tradisional, seperti akupunktur, refleksi kaki beserta ramuan obat tradisional. Aman dan tanpa efek samping. Penyakit dapat disembuhkan secara tuntas sampai akar-akarnya dan tidak akan kambuh kembali.

Hubungi Accurate Health Center Medan untuk penangananya.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

Website : http://www.accuratehealth.blogspot.com

Jumat, 25 Februari 2011

Beberapa Jenis Gangguan dan Kelainan Seksual

Manusia senantiasa mengembangkan daya khayalnya untuk menciptakan variasi aktivitas demi mendapatkan kenikmatan seksual. Dari sinilah timbul istilah kelainan seksual, meskipun ini bersifat subyektif, karena apa yang disebut kelainan bagi seseorang, bisa jadi merupakan kegiatan normal bagi yang lain.

ABLUTOPHILIA
Ini adalah perasaan terangsang kalau memikirkan mandi dengan air hangat. orang ini pasti mandinya lama.

ACROTOMOPHILIA
Tergila-gila dengan amputasi.bukannya orang ini senang diamputasi,tetapi ia bergairah kalau melihat tubuh manusia yang bagian tertentunya-misalnya kaki-sudah diamputasi.

AMAUROPHILIA
Punya kegemaran berhubungan seks dengan orang buta atau orang yang ditutup matanya.

ANACLITISM
Hubungan seks dimana salah satu pelakunya berpura-pura menjadi bayi dan diperlakukan seperti bayi juga. Misalnya belajar pipis, mengenakan popok atau bermain boneka.

AUTAGONISTOPHILIA
Orang ini juga senang pamer diri,tapi agak berbeda dengan exhibitionist yg terang-terangan,dia lebih suka menciptakan suasana yang memudahkan orang lain untuk melihatnya telanjang.misalnya membiarkan tirai jendelanya terbuka dan ia akan berjalan-jalan di rumah sambil telanjang.

AUTOEROTIC ASPHYXIATION
Bahasa simpelnya mencekik dalam kegiatan seksual-biasanya onani-agar rasanya lebih nikmat. Vokalis INXS, Michael Huthcence yang ditemukan tewas tergantung diduga bukan bermaksud bunuh diri tapi ingin mempraktekkan teknik ini. ups..

AUTOPEDERASTY
Suatu obsesi yang biasanya timbul pada masa puber, untuk memasukkan penis ke dalam lubang pantat sendiri. Kan gak mungkin? Lho, namanya saja obsesi.

BACKSWINGING
Ini adalah anal seks yang dilakukan dengan posisi si obyek yang digarap tidur tengkurap.

BASTINADO
Bentuk penyiksaan dengan cara memukuli telapak kaki berulang-ulang untuk memperoleh kepuasan seksual.

BELONEPHILIA
Bisa berbahaya. Ini perasaan bergairah kalau melihat benda-benda kecil dan tajam seperti jarum. Orang ini juga merasa terangsang kalau ditindik.

BESTIALITY
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya. Kegiatan ini konon sudah dilakukan sejak jaman romawi kuno. Mungkin karena pada waktu itu populasi manusia masih sedikit.

BUKKAKE
Kegiatan yang berasal dari Jepang. Intinya seorang wanita dikubur di tanah sampai sebatas kepalanya saja lalu beberapa orang mengelilinginya melakukan masturbasi bersama-sama dan menembakkan 'bisa'nya itu ke kepala si cewek.

C&B TORTURE
Cara-cara penyiksaan terhadap penis dan dua teman bulatnya, yaitu digigit, dicubit, ditampar, ditarik sampai melar, disundut dan sebagainya. Aduh..!!

CANDLING
Aktivitas pemuas kebutuhan seksual dengan cara melelehkan lilin cair yang masih panas ke bagian-bagian tubuh tertentu.

CATAGELOPHILIA
Mungkin orang yang menderita ini adalah orang yang humoris. Pasalnya, dia akan merasa terangsang kalau merasa dipermalukan.

CRHEMASTITOPHILIA
Penderita kelainan ini pasti merasa di surga kalau tinggal di Jakarta. Ini adalah perasaan terangsang yang dirasakan orang kalau dirampok.

CLOT
Kegemaran mengintip wanita melakukan hal-hal yang berhubungan dengan menstruasi. Misalnya cewek memasang pembalut ke vaginanya atau mencopotnya.

COPROPHILIA
Merasakan kenikmatan seksual dengan bermain-main dengan kotoran-tinja

COPROPHAGIA
Hampir sama dengan yang di atas. Sama-sama menyukai kotoran, tapi yang ini merasa puas kalau memakannya. yikkss...

CUTTING
Sesuai namanya, ini kegiatan menyanyat kulit untuk mendapatkan kepuasan seksual.

DACRYPHILIA
Carilah pasangan yang cengeng, ini kepuasan seksual yang dirasakan penderitanya kalau melihat pasangannya berlinang air mata.

DAISY CHAINING
Sekumpulan cowok berkumpul membentuk semacam lingkaran dan saling memasturbasi satu sama lainnya.

DOGGING
Disebut juga park and ride. Ini kegiatan bercinta dalam mobil di tempat parkir yang terpencil dengan ditonton orang yang mengelilingi mobil itu. Asal jangan kepergok hansip aja.

DOUCHING
Berasal dari bahasa perancis douche. Ini berarti menyemprotkan air ke dalam vagina untuk memperoleh kenikmatan seksual.

ELECTROPHILIA
Sesuai namanya,dia terangsang kalau mendapatkan kejutan listrik. Awas,jangan terlalu besar voltasenya!!

EXHIBITIONISM
Adalah penyimpangan seks yang senang memperlihatkan alat vital/alat kelamin kepada orang lain. Penderita penyimpangan seksual ini akan suka dan terangsang jika orang lain takjub, terkejut, takut, jijik, dan lain sebagainya.

FETISHISME
Fetishisme adalah suatu perilaku seks menyimpang yang suka menyalurkan kepuasan seksnya dengan cara onani / masturbasi dengan benda-benda mati seperti gaun, bando, selendang sutra, bh, sempak, kancut, kaus kaki, dan sebagainya.

FISTING
Memasukkan seluruh bagian tangan ke lubang pasangannya, umumnya vagina, tapi bisa gunakan imajinasi untuk lubang yang lain.

FLASHING
Penggemarnya suka memamerkan alatnya (bisa cowok, bisa cewek) di depan umum, mirip exhibitionist, tapi barangnya itu hanya dikeluarkan sekilas. Kalau ada orang seperti itu di dekat anda dan anda tidak cermat, bisa-bisa anda melewatkan pemandangan langka itu.

FROTTEURISME
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dan sebagainya.

URTLING
Kegiatan menghidupkan tokoh di majalah anda. Pada gambar cewek yang ada di majalah atau foto dilubangi pas di selangkangannya atau di bagian lain sesuai selera, lalu si pelaku akan memasukkan anunya ke lubang guntingan itu dan bermasturbasi dengannya. Rasanya mungkin mendekati aslinya, tapi awas teriris kertas.

GYNOTIKOLOBOMASSOPHILIA
Tidak penting kalau anda tak bisa mengeja istilah super panjang dan rumit ini. Yang penting anda tahu artinya, bahwa orang ini mempunyai kegemaran seksual memasukkan anunya ke dalam telinga pasangannya, cukup tidak cukup.

HOMOSEXUAL
Homosexual adalah kelaianan di mana seseorang menyukai orang lain sesama jenis. Pada laki-laki disebut gay dan pada wanita disebut lesbian/lesbi.

HUMMING
Ini variasi oral sex, dimana si cewek mengoral sambil menyenandungkan lagu favoritnya. Yang dicari adalah sensasi vibrasi pada nada-nada rendah yang ngebass.

HYBRISTHOPILIA
Kepuasan yang diperoleh setelah melampiaskan amarah, misalnya dengan memaki-maki atau bersumpah serapah.

INCEST
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengan anak cowok.

KERAUNOPHILIA
Hati-hati kalau sedang berteduh di halte bus sewaktu hujan deras kalau ada yang mengidap kelainan ini, artinya kepuasan setelah setelah mendengar suara gemuruh kilat.

KLISMAPHILIA
Kenikmatan seksual yang diperoleh dengan cara memasukkan cairan pencuci perut melalui anus.

KNISMOLAGNIA
Perasaan terangsang kalau digelitiki sampai kegelian.

MAIESIOPHILIA
Penderitanya merasa bergairah kalau melihat wanita hamil.

NARRATOPHILIA
Kalau punya pasangan seperti ini anda perlu mengoleksi stensilan yang banyak. Dia merasa terangsang kalau diceritakan kisah-kisah jorok oleh pasangannya.

NECROPHILIA
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat /orang mati. Konon ini sudah dilakukan oleh orang-orang mesir kuno. Dalam beberapa kasus, mereka tidak memperbolehkan pembalsem mendekati mayat seseorang yang baru meninggal selama beberapa hari. Rahasia pembuatan mumi terjawab?

OPHIDICISM
Kalau ini agak repot, mesti pergi dulu ke pet shop. Ini kegiatan seks dengan memanfaatkan jasa reptil, misalnya ular tak berbisa atau juga bisa belut.

PEDOPHILIA
Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks/kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.

PRISON HUMPING
Ini bisa diterjemahkan menjadi bercinta ala tahanan dipenjara. Ini kegiatan anal seks tanpa menggunakan minyak pelumas, mungkin bisa pakai ludah sedikit.

RIPPING
Terangsang kalau merobek celana atau stocking perempuan.

SADOMASOKISME & MASOKISME
Sadomasokisme adalah penyimpangan seksual yang mendapat kenikmatan seks setelah menyakiti pasangan seksnya. Sedangkan Masokisme adalah kelainan seks yang menikmati seks jika terlebih dahulu disiksa oleh pasangannya.

SNOWBALLING
Kalau si cewek masih mengulum sperma pasangannya (setelah oral) lalu mereka berciuman dan dia memindahkan cairan itu ke mulut pasangannya itu.

SODOMI
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.

STIGMATOPHILIA
Sedikit beda dengan clot. Kalau yang ini merasa terangsang kalau melihat darah yang keluar akibat menstruasi.

TEA BAGGING
Artinya teh celup. Mencelupkan scrotum atau "kantung teh" anda ke mulut pasangan anda berulang-ulang. Tapi ingat jangan diperas!

TRANSVESTIC FETISHISM
Laki-laki yang senang mengenakan pakaian perempuan. Bukan untuk mode, tapi untuk kepuasan seksual.

UTASSASSINOPHILIA
Seseorang merasakan kepuasan seksual kalau dia melakukannya sambil dia berkhayal bahwa dia sedang berada dalam situasi berbahaya yang bisa membuatnya tewas.

VOYEURISME
Pelaku penyimpangan seks ini mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat atau mengintip orang lain yang sedang melakukan hubungan suami isteri (Scoptophilia), sedang telanjang, sedang mandi, dan sebagainya.

WATER SPORTS
Mandi, minum ataupun bermain air seni pasangannya untuk mendapatkan kepuasan seksual.

ZOOPHILIA
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.

Jika anda memiliki gangguan pada kondisi seksual anda, maka anda dapat mencari bantuan melalui terapi psikologis maupun terapi pengobatan tradsional atau alternatif di Accurate Health Center Medan. Accurate Health Center Medan bergerak dalam bidang konsultasi psikologi dapat membantu anda memecahkan dan mencari terapi yang cocok dengan gangguan seksual anda, kemudian terapi akupunktur atau refleksi kaki dapat membantu anda melancarkan darah dan mengobati berbagai penyakit fisik.

Hubungi "Accurate" Health Center untuk pengobatannya. Alami dan tanpa efek samping. Penggunaan ramuan tradisional dan rahasia terjamin.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

Website : Http://www.accuratehealth.blogspot.com

ALL ABOUT HIV/ AIDS

Apa itu AIDS?

# AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah fase terakhir dari infeksi HIV dan biasanya dicirikan oleh jumlah CD4 kurang dari 200.

# AIDS bukanlah penyakit yang khusus melainkan kumpulan dari sejumlah penyakit yang mempengaruhi tubuh dimana sistem kekebalan yang melemah tidak dapat merespons.



Apa itu HIV? Dan apa saja jenis-jenisnya?

# HIV berarti virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Ini adalah retrovirus, yang berarti virus yang mengunakan sel tubuhnya sendiri untuk memproduksi kembali dirinya.

# Asal dari HIV tidak jelas, penemuan kasus awal adalah dari sampel darah yang dikumpulkan tahun 1959 dari seorang laki–laki dari Kinshasa di Republik Demokrat Congo. Tidak diketahui bagaimana iaterinfeksi.

# Saat ini terdapat dua jenis HIV: HIV–1 dan HIV–2.

# HIV–1 mendominasi seluruh dunia dan bermutasi dengan sangat mudah. Keturunan yang berbeda–bedadari HIV–1 juga ada, mereka dapat dikategorikan dalam kelompok dan sub–jenis (clades).

# Terdapat dua kelompok, yaitu kelompok M dan O. Dalam kelompok M terdapat sekurang–kurangnya10 sub–jenis yang dibedakan secara turun temurun. Ini adalah sub–jenis A–J. Sub–jenis B kebanyakanditemukan di America, Japan, Australia, Karibia dan Eropa. Sub–jenis C ditemukan di Afrika Selatan dan India.

# HIV–2 teridentifikasi pada tahun 1986 dan semula merata di Afrika Barat. Terdapat banyak kemiripan diantara HIV–1 dan HIV–2, contohnya adalah bahwa keduanya menular dengan cara yang sama, keduanya dihubungkan dengan infeksi–infeksi oportunistik dan AIDS yang serupa. Pada orang yang terinfeksi dengan HIV–2, ketidakmampuan menghasilkan kekebalan tubuh terlihat berkembang lebih lambat dan lebih halus. Dibandingkan dengan orang yang terinfeksi dengan HIV–1, maka mereka yang terinfeksi dengan HIV–2 ditulari lebih awal dalam proses penularannya.


Bagaimana HIV menular?

HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, semen atau air mani, cairan vagina, air susu ibu dan cairan lainnya yang mengandung darah.

Virus tersebut menular melalui:

# Melakukan penetrasi seks yang tidak aman dengan seseorang yang telah terinfeksi. Kondom adalah satu–satunya cara dimana penularan HIV dapat dicegah.

# Melalui darah yang terinfeksi yang diterima selama transfusi darah dimana darah tersebut belum dideteksi virusnya atau pengunaan jarum suntik yang tidak steril.

# Dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan seseorang yang telah terinfeksi.

# Wanita hamil dapat juga menularkan virus ke bayi mereka selama masa kehamilan atau persalinan dan juga melalui menyusui.


Pengujian HIV

# Infeksi HIV dapat diketahui melalui sebuah pengujian antibodi mengenai HIV. Ketika seseorang terinfeksi dengan HIV, antibodinya dihasilkan dalam jangka waktu 3–8 minggu. Tahap berikutnya sebelum antibodi tersebut dapat dideteksi dikenal sebagai "tahap jendela". (window period)

# Pengujian dapat dilakukan dengan mengunakan sampel darah, air liur atau air kencing.

# Pengujian yang cepat ada dan menyediakan suatu hasil diantara 10–20 menit. Suatu hasil positif biasanya menuntut suatu test konfirmatori lebih lanjut.

# Pengujian HIV harus dilakukan sejalan dengan bimbingan sebelum–selama–dan sesudahnya.


Bagaimana HIV bekerja?

# Untuk mengerti bagaimana virus tersebut bekerja, seseorang perlu mengerti bagaimana sistem kekebalan tubuh bekerja. Sistem kekebalan mempertahankan tubuh terhadap infeksi. Sistem ini terdiri dari banyak jenis sel. Dari sel–sel tersebut sel T–helper sangat krusial karena ia mengkoordinasi semua sistem kekebalan sel lainnya. Sel T–helper memiliki protein pada permukaannya yang disebut CD4.

# HIV masuk kedalam darah dan mendekati sel T–helper dengan melekatkan dirinya pada protein CD4. Sekali ia berada di dalam, materi viral (jumlah virus dalam tubuh penderita) turunan yang disebut RNA (ribonucleic acid) berubah menjadi viral DNA (deoxyribonucleic acid) dengan suatu enzim yang disebut reverse transcriptase. Viral DNA tersebut menjadi bagian dari DNA manusia, yang mana, daripada menghasilkan lebih banyak sel jenisnya, benda tersebut mulai menghasilkan virus–virus HI.

# Enzim lainnya, protease, mengatur viral kimia untuk membentuk virus–virus yang baru. Virus–virus baru tersebut keluar dari sel tubuh dan bergerak bebas dalam aliran darah, dan berhasil menulari lebih banyak sel. Ini adalah sebuah proses yang sedikit demi sedikit dimana akhirnya merusak sistem kekebalan tubuh dan meninggalkan tubuh menjadi mudah diserang oleh infeksi dan penyakit–penyakit yang lain. Dibutuhkan waktu untuk menularkan virus tersebut dari orang ke orang.

# Respons tubuh secara alamiah terhadap suatu infeksi adalah untuk melawan sel–sel yang terinfeksi dan mengantikan sel–sel yang telah hilang. Respons tersebut mendorong virus untuk menghasilkan kembali dirinya.

# Jumlah normal dari sel–sel CD4+T pada seseorang yang sehat adalah 800–1200 sel/ml kubik darah. Ketika seorang pengidap HIV yang sel–sel CD4+ T–nya terhitung dibawah 200, dia menjadi semakin mudah diserang oleh infeksi–infeksi oportunistik.

# Infeksi–infeksi oportunistik adalah infeksi–infeksi yang timbul ketika sistem kekebalan tertekan. Pada seseorang dengan sistem kekebalan yang sehat infeksi–infeksi tersebut tidak biasanya mengancam hidup mereka tetapi bagi seorang pengidap HIV hal tersebut dapat menjadi fatal.

# Tanpa perawatan, viral load, yang menunjuk pada jumlah relatif dari virus bebas bergerak didalam plasma darah, akan meningkat mencapai titik dimana tubuh tidak akan mampu melawannya.


Perkembangan dari HIV dapat dibagi dalam 4 fase:

1. Infeksi utama (Seroconversion), ketika kebanyakan pengidap HIV tidak menyadari dengan segera bahwa mereka telah terinfeksi.

2. Fase asymptomatic, dimana tidak ada gejala yang nampak, tetapi virus tersebut tetap aktif.

3. Fase symptomatic, dimana seseorang mulai merasa kurang sehat dan mengalami infeksi–infeksi oportunistik yang bukan HIV tertentu melainkan disebabkan oleh bakteri dan virus–virus yang berada di sekitar kita dalam segala keseharian kita.

4. AIDS, yang berarti kumpulan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV, adalah fase akhir dan
biasanya bercirikan suatu jumlah CD4 kurang dari 200



Monitoring Perkembangan dari HIV ke AIDS:

Terdapat dua cara pengujian yang tersedia dalam memonitor perkembangan HIV/AIDS:

# Pengujian CD4 adalah mengukur jumlah dari CD4 atau sel T–helper didalam darah. Kekuatan dari sistem kekebalan anda adalah merupakan suatu prediksi yang baik tentang bagaimana anda akan memerangi infeksi.

# Pengujian viral load adalah mengukur jumlah dari HIV didalam darah dalam setiap ml darah. Semakin tinggi viral load maka semakin cepat pula perkembangannya ke AIDS.


Gaya Hidup Positif:

# Tidak ada pengobatan untuk HIV atau AIDS akan tetapi hidup berdampingan dengan kedua penyakit tersebut menjadi semakin dapat diatur.

# Sangatlah mungkin bagi pengidap HIV/AIDS dalam menjalani suatu hidup yang produktif dengan mengikuti suatu diet tinggi akan protein dan kilojoule yang sehat, mengatur tingkat–tingkat stress, mempraktekan seks yang aman dengan mengunakan kondom, tidak minum air yang belum dimasak, moderasi dalam mengkonsumsi alkohol dan merokok, mencuci tangan, memastikan kesejahteraan spiritual dan emosional serta memperhatikan infeksi oportunistik sedini mungkin. Orang yang memiliki hewan piaraan harus mengikuti tindakan pencegahan yang normal dengan menjamin bahwa makanan, kotoran dan tempat tidur mereka selalu segar dan memenuhi norma kesehatan sepanjang waktu. Perawatan harus dilakukan untuk menghindari pukulan, goresan dan gigitan serta binatang tersebut harus dimandikan dan divaksinasi secara teratur.


Pengobatan:

# Obat–obatan Antiretroviral (ARV) bukanlah suatu pengobatan untuk HIV/AIDS tetapi cukup memperpanjang hidup dari mereka yang mengidap HIV. Pada tempat yang kurang baik pengaturannya permulaan dari pengobatan ARV biasanya secara medis direkomendasikan ketika jumlah sel CD4 dari orang yang mengidap HIV/AIDS adalah 200 atau lebih rendah. Untuk lebih efektif, maka suatu kombinasi dari tiga atau lebih ARV dikonsumsi, secara umum ini adalah mengenai terapi Antiretroviral yang sangat aktif (HAART).

Kombinasi dari ARV berikut ini dapat mengunakan:


1. Nucleoside Analogue Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI'), mentargetkan pencegahan protein reverse transcriptase HIV dalam mencegah perpindahan dari viral RNA menjadi viral DNA (contohnya AZT, ddl, ddC & 3TC).

2. Non–nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTI's) memperlambat reproduksi dari HIV dengan bercampur dengan reverse transcriptase, suatu enzim viral yang penting. Enzim tersebut sangat esensial untuk HIV dalam memasukan materi turunan kedalam sel–sel. Obat–obatan NNRTI termasuk: Nevirapine, delavirdine (Rescripta), efavirenza (Sustiva).

3. Protease Inhibitors (PI) mengtargetkan protein protease HIV dan menahannya sehingga suatu virus baru tidak dapat berkumpul pada sel tuan rumah dan dilepaskan.


# Pencegahan perpindahan dari ibu ke anak (PMTCT): seorang wanita yang mengidap HIV(+) dapat menularkan HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan dan masa menyusui. Dalam ketidakhadiran dari intervensi pencegahan, kemungkinan bahwa bayi dari seorang wanita yang mengidap HIV(+) akan terinfeksi kira–kira 25%–35%. Dua pilihan pengobatan tersedia untuk mengurangi penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak.

Obat–obatan tersebut adalah:


1. Ziduvidine (AZT) dapat diberikan sebagai suatu rangkaian panjang dari 14–28 minggu selama masa kehamilan. Studi menunjukkan bahwa hal ini menurunkan angka penularan mendekati 67%. Suatu rangkaian pendek dimulai pada kehamilan terlambat sekitar 36 minggu menjadi 50% penurunan. Suatu rangkaian pendek dimulai pada masa persalinan sekitas 38%. Beberapa studi telah menyelidiki pengunaan dari Ziduvidine (AZT) dalam kombinasi dengan Lamivudine (3TC)

2. Nevirapine: diberikan dalam dosis tunggal kepada ibu dalam masa persalinan dan satu dosis tunggal kepada bayi pada sekitar 2–3 hari. Diperkirakan bahwa dosis tersebut dapat menurunkan penularan HIV sekitar 47%. Nevirapine hanya digunakan pada ibu dengan membawa satu tablet ke rumah ketika masa persalinan tiba, sementara bayi tersebut harus diberikan satu dosis dalam 3 hari.

# Post–exposure prophylaxis (PEP) adalah sebuah program dari beberapa obat antiviral, yang dikonsumsi beberapa kali setiap harinya, paling kurang 30 hari, untuk mencegah seseorang menjadi terinfeksi dengan HIV sesudah terinfeksi, baik melalui serangan seksual maupun terinfeksi occupational. Dihubungankan dengan permulaan pengunaan dari PEP, maka suatu pengujian HIV harus dijalani untuk menetapkan status orang yang bersangkutan. Informasi dan bimbingan perlu diberikan untuk memungkinkan orang tersebut mengerti obat–obatan, keperluan untuk mentaati, kebutuhan untuk mempraktekan hubungan seks yang aman dan memperbaharui pengujian HIV. Antiretrovirals direkomendasikan untuk PEP termasuk AZT dan 3TC yang digunakan dalam kombinasi. CDC telah memperingatkan mengenai pengunaan dari Nevirapine sebagai bagian dari PEP yang berhutang pada bahaya akan kerusakan pada hati. Sesudah terkena infeksi yang potensial ke HIV, pengobatan PEP perlu dimulai sekurangnya selama 72 jam, sekalipun terdapat bukti untuk mengusulkan bahwa lebih awal seseorang memulai pengobatan, maka keuntungannya pun akan menjadi lebih besar. PEP tidak merekomendasikan proses terinfeksi secara biasa ke HIV/AIDS sebagaimana hal ini tidak efektif 100%; hal tersebut dapat memberikan efek samping yang hebat dan mendorong perilaku seksual yang tidak aman.


Ciri-ciri pengidap HIV:

Rasa lelah berkepanjangan.

Gejala tahap awal :

Flu biasa yang akan sembuh beberapa hari kemudian. Pada tahap ini, tes darah masih belum dapat menunjukan adanya HIV (negatif)

Gejala tahap lenjutan :

Setelah melewati masa inkubasi (20-10 tahun), seseorang yang terinfeksi HIV akan mengalami :

  • Demam berkepanjangan
  • Selera makan menurun
  • Diare terus menerus, tanpa sebab yang jelas
  • Pembengkakan kelenjar prostat dan getah bening
  • Bercak-bercak merah dikulit
  • Berat badan turun drastis

Gejala tahap akhir :

Sistem kekebalan tubuh menurun, pengidap HIV berkembang menjadi penderita AIDS..

Gejala AIDS yang muncul, berupa :

Radang paru, radang saluran pencernaan, kanker kulit, radang karena jamur dimulut dan kerongkongan, gangguan susunan syaraf dan TBC


Tips Mencegah HIV:

1. Hindari hubungan seks bebas
Seseorang yang sering melakukan hubungan seks bebas, menurut Boyke kemungkinan besar akan tertular penyakit HIV / AIDS ini

2. Setiap pria atau wanita harus setia kepada pasangan masing-masing.
Sehingga diharapkan dapat mengurangi masuknya virus HIV yang dapat menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia. Setiap pasangan harus selalu menjaga hubungan mereka agar harmonis sehingga hubungan seks dengan yang bukan pasangannya dapat dihindarkan.

3. Apabila langkah 1 dan 2 tidak dapat dilakukan, sebaiknya saat melakukan hubungan seks selalu menggunakan kondom. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah masuknya virus dari pasangan seks mereka.

4. Hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian khususnya bagi para generasi muda, karena jarum yang digunakan belum tentu seteril.

5. Hindari penularan melalui transfusi darah dengan cara selektif dan ketat.


Dan hari HIV/AIDS sedunia jatuh pada tanggal 1 Desember. Tercatat 47% dari manusia di dunia ini telah mengidap HIV/AIDS. Jadi, hindarilah HIV/AIDS sebelum terlambat!!

Jika anda memiliki permasalahan pada organ seksual atau kondisi psikologi pada seksual anda, maka anda dapat menghubungi Accurate Health Center Medan. Accurate Health Center Medan bergerak dalam bidang konsultasi psikologi termasuk konsultasi masalah seksual, akupunktur yang dapat menigkatkan antibodi tubuh maupun refleksi untuk melancarkan aliran darah. Ketiga konsep pengobatan ini dapat membantu anda menemukan solusi atas permasalah seksual anda.

Hubungi "Accurate" Health Center untuk pengobatannya. Alami dan tanpa efek samping. Penggunaan ramuan tradisional dan rahasia terjamin.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

Website : Http://www.accuratehealth.blogspot.com

Minggu, 20 Februari 2011

Cara Bermain Seks yang Berisiko Tinggi Menularkan HIV

Selain lewat jarum suntik yang tidak steril, human imunodeficiecy viruses (HIV) juga ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman. Beberapa cara bermain seks juga berisiko menularkan penyakit yang tidak ada obatnya itu.

Bergonta-ganti pasangan, tidak menggunakan kondom dan bermain kasar (rough sex) sehingga menimbulkan luka adalah hal-hal yang menjadi pemicu penularan penyakit.

Agar tidak terkena penyakit kelamin atau HIV, perlu diketahui perilaku apa saja yang sebenarnya meningkatkan risiko penularannya.

Seperti dikutip dari Health24, Kamis (25/11/2010), beberapa perilaku yang berisiko tinggi menularkan HIV adalah:

1. Seks anal (melalui dubur) tanpa pelindung
Kurangnya pelumasan pada jenis hubungan seks anal (melalui dubur) bisa menyebabkan lecet pada penis dan mukosa dubur, sehingga mudah menularkan virus. Penggunaan pelumas bisa mengurangi risiko terjadinya luka sementara kondom mencegah penularan.

2. Seks oral tanpa pelindung
Kontak seksual antara mulut dengan penis juga bisa menularkan HIV. Apabila ada sariawan di mulut atau luka di penis akibat penyakit kelamin, gunakan kondom untuk menutup penis atau dental dam (lateks penutup gigi) untuk melindungi mulut.

3. Saling bertukar alat bantu seks
Meski HIV tidak bisa bertahan lama hidup di luar tubuh manusia, risiko penularan melalui vibrator atau jenis alat bantu seks lainnya tetap ada. Penggunaan pelumas bisa mengurangi risiko abrasi atau pengikisan pada dinding anus, sementara kondom bisa dipakai jika terpaksa harus berbagi alat bantu seks.

4. Hubungan seks saat menstruasi
Keluarnya darah dan kemungkinan adanya pembuluh darah yang terbuka jelas meningkatkan risiko penularan virus. Apapun orientasi seksualnya, hubungan seks saat menstruasi sebisa mungkin harus dihindari.

5. Tindik dan cukur rambut kemaluan
Gesekan yang terjadi saat berhubungan seks bisa menyebabkan luka pada bibir kemaluan yang menggunakan percing atau tindik, sehingga membuka pintu untuk masuknya virus. Mencukur rambut kemaluan juga bisa memicu luka, dan sebaiknya tidak saling bertukar alat cukur.

6. Bergantian memasukkan jari
Dalam hal peningkatan risiko menularkan HIV, perilaku ini sama bahayanya dengan saling bertukar alat bantu seks. Jika kurang nyaman memasangkan kondom pada jari, dianjurkan untuk memakai sarung tangan lateks saat saling menstimulasi vagina.

Jika anda memiliki permasalah pada organ seksual maupun psikologi seksual, maka anda dapat menghubungi Accurate Health Center untuk penanganannya. Accurate Health Center Medan yang bergerak di bidang konsultasi psikologi oleh psikolog maupun pengobatan tradisional Cina atau alternatif oleh sinshe akupunkturis dapat membantu anda memberikan terapi yang tepat mengenai persoalan psikologis melalui terapi psikologi maupun pengobatan tradisional sesuai dengan kebutuhan atau jenis penyakit.

Hubungi "Accurate" Health Center untuk pengobatannya. Alami dan tanpa efek samping. Penggunaan ramuan tradisional dan rahasia terjamin.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

Website : Http://www.accuratehealth.blogspot.com

Gangguan Seksual yang Menyiksa

Dalam kondisi tertentu, hal-hal yang berhubungan dengan seks tidak lagi terasa nikmatnya. Berbagai gangguan bisa membuat gairah seks justru terasa sangat menyiksa, demikian juga ereksi dan orgasme yang kadang malah merepotkan.

Dari berbagai jenis gangguan tersebut, priapism boleh jadi merupakan gangguan yang paling menyiksa secara fisik karena pada kasus tertentu harus diatasi dengan operasi. Ada juga yang menyiksa secara batin, antara lain parafilia yang membuat penderitanya sulit menemukan pasangan dengan ketertarikan yang sama dengannya.

Selengkapnya, berikut ini 5 jenis gangguan yang membuat seks jadi terasa sangat menyiksa, seperti dikutip dari Cracked.com, Selasa (15/2/2011).

1. Hiperseks
Pada wanita, kondisi ini disebut juga dengan istilah nymphomania sementara pada pria disebut satyriasis. Tanda-tandanya adalah tidak mampu mengendalikan hasrat seksual dan kadang-kadang terpaksa harus segera dilampiaskan pada siapapun yang saat itu kebetulan ada di dekat si penderita.

Dilihat dari penyebabnya, kondisi ini mirip dengan orang yang tidak bisa mengontrol nafsu makan karena sama-sama dipicu gangguan sirkuit di otak. Namun orang masih bisa makan kapan saja dan di mana saja, sementara untuk berhubungan seks di sembarang tempat tentu bukan ide yang bagus.

2. Priapism
Nama penyakit ini diambil dari nama dewa kesuburan dalam mitologi Yunani, Priapus. Sesuai penggambaran Priapus yang punya kemaluan besar dan selalu dalam kondisi ereksi, penderita priapism juga memiliki penis yang selalu tegang pada saat-saat yang tak terduga sekalipun tidak ada hasrat dan rangsangan seksual.

Kondisi ini sering dipicu oleh overdosis obat-obat perangsang seperti viagra (sildenafril). Bisa juga dipicu oleh cedera sumsum tulang belakang, lalu menyebabkan aliran darah terkonsentrasi di suatu organ salah satunya alat kelamin yang secara anatomis letaknya cukup rendah untuk dialiri darah.

3. Seksomnia
Jika perilaku berjalan saat tidur (sleepwalking) dianggap berbahaya, maka berhubungan seks saat tidur tidak cuma berbahaya tetapi sekaligus memalukan apabila terjadi saat sedang menginap di tempat orang. Sama seperti sleepwalking, berhubungan seks saat tidur (seksomnia) juga diggolongkan dalam kategori gangguan perilaku saat tidur atau parasomnia.

Bicara soal angka, seksomnia cukup sering terjadi yakni mencakup 8 persen dari seluruh penderita gangguan tidur. Angka ini diperoleh berdasarkan pengakuan pasangan tidurnya, sebab si penderita biasanya tidak dapat mengingat apa yang dilakukannya sepanjang malam.

4. Parafili
Sesuai dengan asal katanya yakni para (menyimpang) dan phillia (ketertarikan), gangguan ini ditandai dengan penyimpangan hasrat seksual. Cakupannya cukup luas, antara lain meliputi ketertarikan terhadap obyek tertentu dari pasangannya (fetisisme), kekerasan dan penyiksaan (sadomasokisme), mayat (nekrofilia) dan binatang (zoofilia).

Dalam ilmu psikologi, gangguan ini dikategorikan dalam perilaku Obsessive-Compulsive Disorder (OCD). Karena ketertarikannya yang tidak wajar, penderitanya sering kesulitan untuk mendapat pasangan yang cocok. Kalaupun ada, kadang-kadang perilaku seksual yang tidak semestinya itu justru dapat membahayakan dirinya.

5. Persisten Sexual Arousal Syndrome
Sindrom kenikmatan seksual yang terus menerus ini menyebabkan penderitanya selalu merasa horny alias 'mupeng' (muka pengen) meski tidak ada rangsangan seksual. Bahkan pada tingkat kenikmatan tertentu, sindrom ini bisa memicu orgasme spontan tanpa harus berhubungan seks.

Berbeda dengan hiperseks, sindrom ini tidak perlu dilampiaskan dengan berhubungan seks karena kenikmatan itu akan datang sendiri dari rangsang nonseksual misalnya makanan. Karena begitu mudahnya mendapatkan kepuasan, dalam sehari penderita sindrom ini bisa mengalami orgasme hingga 300 kali.

Jika anda memiliki gangguan seksual yang sulit di atasi, maka Accurate Health Center Medan dapat membantu anda mencari solusi untuk proses penyembuhan. Accurate Health Center Medan bergerak dalam bidang konsultasi psikologi, akupunktur maupun refleksi kaki dapat membantu anda memberikan terapi untuk permasalahan seksual yang anda hadapi dari persepktif psikologis dan pengobatan alternatif atau tradisional Cina melalui media akupunktur.

Hubungi "Accurate" Health Center untuk pengobatannya. Alami dan tanpa efek samping. Penggunaan ramuan tradisional dan rahasia terjamin.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

Website : Http://www.accuratehealth.blogspot.com

Homoseksual Paling Rentan Kena HIV

Virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) bisa menyebar dimana-mana dan menginfeksi siapa saja. Tapi menurut laporan PBB tentang epidemi AIDS, transgender (banci) berada pada risiko tinggi tertular infeksi HIV karena info yang terbatas.

Dari laporan UNAIDS 2010 tentang epidemi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) global ditemukan beberapa kelompok yang paling berisiko tinggi mendapatkan infeksi HIV di India pada tahun 2009 yaitu 9,2 persen pengguna narkoba suntik, 7,3 persen laki-laki homoseksual dan transgender, serta 4,9 persen wanita pekerja seks komersil (PSK).

"Transgender (orang yang berperilaku berlawanan dengan jenis kelaminnya) berisiko tinggi karena informasi yang mereka terima tentang HIV/AIDS sangat terbatas, sehingga membuat kelompok ini berada di risiko terbesar," kata Charles Gilks, koordinator UNAIDS India, seperti dilansir Indiavision, Kamis (25/11/2010).

Selain itu, data dari 78 negara menunjukkan bahwa penggunaan kondom pada laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki (homoseksual) semakin bertambah, yaitu mencapai lebih dari 50 persen di 54 negara.

Laporan penggunaan kondom oleh pekerja seks juga semakin bertambah. Di 69 negara, lebih dari 60 persen pekerja seks sudah menggunakan kondom dengan pasangannya.

Sedangkan akses terhadap layanan pencegahan HIV termasuk program pengurangan dampak buruk bagi orang pengguna narkoba suntik telah mencapai 32 persen.

Jumlah ini masih jauh dari apa yang dibutuhkan untuk melindungi pengguna narkoba dari infeksi HIV di seluruh dunia.

Jika anda memiliki permasalah seksual atau ingin berkonsultasi mengenai permasalahan seksual maka dapat menghubungi Accurate Health Center Medan. Accurate Health Center Medan melayani konsultasi psikologi mengenai permasalahan seksual dan pengobatan tradisional Cina seperti akupunktur untuk pengobatan penyakit seksual.

Hubungi "Accurate" Health Center untuk pengobatannya. Alami dan tanpa efek samping. Penggunaan ramuan tradisional dan rahasia terjamin.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

Website : Http://www.accuratehealth.blogspot.com

Mitos dan Fakta Seputar Herpes Kelamin

Herpes genital atau herpes kelamin merupakan salah satu penyakit
menular seksual (PMS) yang ditakuti oleh banyak orang karena tidak bisa disembuhkan. Hubungan seks yang sehat adalah cara mencegah penularan terbaik, sayangnya masih ada beberapa mitos yang beredar seputar herpes genital.

Herpes genital adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama di bagian kelamin (vagina, penis, termasuk di pintu dubur serta pantat dan pangkal paha) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS).

Gejala awal mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi. Penderita merasa gatal, kesemutan dan sakit. Lalu muncul bercak kemerahan kecil, diikuti sekumpulan lepuhan kecil terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka melingkar.

Luka yang terbentuk biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng (luka yang mengering). Selain itu, penderita mengalami kesulitan berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri. Luka baru akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut.

Gejala lain berupa kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar.
Gejala awal ini sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibandingkan gejala berikutnya dan mungkin disertai dengan demam dan tidak enak badan.

Belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit herpes genital, sehingga pencegahan adalah cara yang terbaik. Namun, masih banyak mitos tentang penularan herpes genital yang beredar di masyarakat.

Dilansir Medindia, Minggu (26/12/2010), berikut 3 mitos dan fakta seputar herpes genital yang banyak beredar di masyarakat:

1. Mitos: Herpes genital bisa menular dari kursi toilet duduk
Fakta: Tidak ada bukti kasus penularan herpes genital dari kursi toilet. Virus herpes tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia atau di permukaan benda seperti kursi toilet dan virus mengering saat terkena udara.

Hal ini juga diamini Dr Samuel L Simon SpKK, spesialis kulit dan kelamin dari Omni International Hospital, Jakarta, dalam konsultasi kesehatan detikHealth.

"Penyakit menular yang ditularkan melalui hubungan seks tidak bisa ditularkan dari jalan-jalan ke mall atau toilet umum. Kalau betul begitu, pasti nggak akan ada orang yang mau jalan-jalan ke mall atau menggunakan toilet duduk umum," ujar dokter yang juga berpraktek Siloam Semanggi Specialist clinic.

2. Mitos: Orang yang sudah terinfeksi herpes genital tidak bisa berhubungan seks lagi
Fakta: Orang yang sudah terbukti terinfeksi herpes genital masih dapat terus melakukan hubungan seksual, tetapi dengan satu syarat yaitu menggunakan kondom. Yang terpenting, hindari kontak langsung dengan luka herpes, baik secara oral maupun genital. Namun dalam kasus tertentu herpes genital bisa tidak menimbulkan gejala.

3. Mitos: Herpes di mulut berbeda dengan herpes genital
Fakta: Herpes di mulut (cold sore) merupakan salah satu bentuk herpes, yang juga sama dengan herpes kelamin. Kedua herpes tersebut disebabkan oleh virus herpes simplex (VHS).

Orang dapat terinfeksi herpes genital jika melakukan hubungan seks oral dengan orang yang sudah terinfeksi herpes oral atau di mulut. Infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain jika herpes melepuh atau mengalami kontak langsung seperti tersentuh.

Jika anda membutuhkan penanganan masalah seksual melalui terapi psikologis maupun pengobatan tradisional maka Accurate Health Center dapat membantu anda untuk menemukan solusinya. Accurate Health Center Medan bergerak dalam bidang konsultasi psikologi seksual, pengobatan akupunktur untuk masalah seksual dan refleksi kaki untuk kesehatan seksual dapat membantu anda meringankan bahkan mengobati penyakit herpes genital.

Hubungi "Accurate" Health Center untuk pengobatannya. Alami dan tanpa efek samping. Penggunaan ramuan tradisional dan rahasia terjamin.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

Website : Http://www.accuratehealth.blogspot.com